Sabtu, 06 Oktober 2012

ARI TAYORI


             Diam adalah emas, bicara adalah mutiara, dan aksi adalah berlian. Perkenalkan nama saya Ni Ketut Nugrahaningari, Anda bisa memanggil saya Ari, dan untuk di dunia kepenulisan biasanya saya lebih suka menggunakan nama Ari Tayori. Dalam bahasa Jepang, Ari artinya semut, dan Tayori artinya kepercayaan. Jadi, Ari Tayori artinya semut kepercayaan, atau filsafatnya, bekerjalah layaknya semut! Betapa kerennya semut itu, tubuhnya begitu kecil tapi dia percaya bahwa mampu memikul benda yang lebih besar dari tubuhnya sendiri. Dan terbukti dengan kemampuan diri dan kerja sama yang baik dia bisa melakukannya dengan sukses. Intinya optimis and just do it.
          Saya lahir di Denpasar, 11 April 1995. Bintang Aries, dan sio babi. Tidak heran jika orang lain berkata jika saya memiliki sifat yang ceria, ramah, optimis, ulet, pekerja keras, tabah, kreatif dan semangat tinggi. Sanggup menghadapi segala rintangan, berhati besar, dan lebih suka berkata jujur . Saya juga gemar pada kesenian dan keindahan. Kelemahan saya adalah suka berubah pikiran hingga sering kurang tepat perhitungannya, selalu tidak puas, dan agresif.
          Di kehidupan yang singkat ini, saya ingin melakukan apapun yang terbaik yang bisa saya lakukan. Karena YOLO (You Only Life Once). Saya telah membaginya menjadi tiga fase:
1. Jangka pendek        : Kuliah yang benar, menambah pergaulan, dan mengikuti lomba-lomba.
2. Jangka menengah    : IP tinggi, melakukan riset/penelitian, dan menulis novel best seller.
3. Jangka panjang        : Mempunyai bisnis konsultasi, menjadi penulis yang inspiratif dan                                                    terkenal, dan mencapai moksa.
          Jika ditanya tentang minat dan potensi diri, saya akan menjawab kalau saya memiliki kemampuan intrapersonal dan interpersonal. Kemampuan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri sendiri, dan kemampuan interpersonal adalah kemampuan memahami orang lain. Hal itu bermula dari ketertarikkan saya terhadap ramalan, baik ramalan di internet, kalender, maupun buku. Saya jadi lebih sering membaca buku tentang pengembangan diri dan ramalan. Kemampuan saya dalam memotivasi diri sendiri dan orang lain pun menjadi tumbuh. Selain itu, kini saya juga tertarik dalam membaca garis tangan, wajah, dan meramal lewat kartu remi. Bagai setitik air di tengah lautan, ternyata masih bayak sekali yang perlu saya pelajari. Dan jika Anda sedang berada pada masa down, mungkin Anda bisa datang kepada saya. Saya akan senang hati mendengarkan curahan hati Anda, dan semaksimal mungkin membantu Anda mencari solusinya. Tetap semangat dan jalani semua dengan senyuman.
          Saya memilih jurusan Antropologi Budaya di Universitas Udayana karena saya tertarik terhadap kebudayaan yang ada di Bali, di Indonesia, dan di dunia ini. Keberanekaragaman yang unik dan menarik itulah sedikit pandangan saya. Mungkin di jurusan ini saya akan banyak memperlajari manusia melalui kebudayaannya, sehingga bisa saya aplikasikan dalam kehidupan nyata, baik dalam karir, maupun kontribusi langsung kepada masyarakat nantinya. Walaupun beberapa orang meragukan pilihan yang saya ambil itu hanya membuat saya sedikit gusar, namun saya kembali berusaha mengoptimiskan diri saya. Keberhasilan adalah hak, dan seperti semua hak – kitalah yang diharapkan datang menjemputnya. Asalkan kita selalu konsisten untuk bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja ikhlas, dan bekerja tuntas pastilah Tuhan akan membantu kita.
          Alumni atau lulusan Antropologi tersebar dalam berbagai profesi, baik sebagai pegawai negeri sipil maupun swasta. Di lingkungan pegawai negeri sipil antara lain bekerja di Depdiknas, Depdagri, Deptrans, Depsos, dan sebagainya. Di sektor swasta, alumnus jurusan Antropologi banyak terserap sebagai wartawan (cetak dan televisi), peneliti di berbagai lembaga, NGO/LSM, staf Community Development di berbagai perusahaan asing, maupun bekerja sendiri. Jadi saya sudah tidak terlalu khawatir lagi mengenai masa depan saya. Yang terpenting adalah memaksimalkan apapun yang kita miliki sekarang dan memberdayakannya untuk mencapai impian kita.
          Berpikir yang baik, berkata yang baik, berbuat yang baik, kembangkan potensi diri mu, dan layanilah orang lain! Miliki jiwa yang damai dan banggalah menjadi orang baik! Itulah hidup.
Salam Super

Tidak ada komentar:

Posting Komentar