Diam
adalah emas, bicara adalah mutiara, dan aksi adalah berlian. Perkenalkan
nama saya Ni Ketut Nugrahaningari, Anda bisa memanggil saya Ari, dan untuk di
dunia kepenulisan biasanya saya lebih suka menggunakan nama Ari Tayori. Dalam bahasa Jepang, Ari artinya semut, dan
Tayori artinya kepercayaan. Jadi, Ari Tayori artinya semut kepercayaan, atau filsafatnya, bekerjalah layaknya semut! Betapa kerennya semut itu,
tubuhnya begitu kecil tapi dia percaya bahwa mampu memikul benda yang lebih
besar dari tubuhnya sendiri. Dan terbukti dengan kemampuan diri dan kerja sama
yang baik dia bisa melakukannya dengan sukses. Intinya optimis and just do it.
Saya lahir di Denpasar, 11 April 1995.
Bintang Aries, dan sio babi. Tidak heran jika orang lain berkata jika saya memiliki
sifat yang ceria, ramah, optimis, ulet, pekerja keras,
tabah, kreatif dan semangat tinggi.
Sanggup menghadapi segala rintangan,
berhati besar,
dan lebih suka berkata jujur . Saya juga gemar pada kesenian dan
keindahan. Kelemahan saya adalah suka berubah
pikiran hingga sering kurang tepat
perhitungannya,
selalu tidak puas, dan agresif.
Di kehidupan yang singkat ini, saya
ingin melakukan apapun yang terbaik yang bisa saya lakukan. Karena YOLO (You Only Life Once). Saya telah
membaginya menjadi tiga fase:
1. Jangka pendek : Kuliah yang benar, menambah pergaulan, dan mengikuti lomba-lomba.
2. Jangka menengah : IP tinggi, melakukan riset/penelitian, dan menulis novel best seller.
3. Jangka panjang : Mempunyai bisnis konsultasi, menjadi penulis yang inspiratif dan terkenal, dan mencapai moksa.
1. Jangka pendek : Kuliah yang benar, menambah pergaulan, dan mengikuti lomba-lomba.
2. Jangka menengah : IP tinggi, melakukan riset/penelitian, dan menulis novel best seller.
3. Jangka panjang : Mempunyai bisnis konsultasi, menjadi penulis yang inspiratif dan terkenal, dan mencapai moksa.
Jika ditanya tentang minat dan potensi
diri, saya akan menjawab kalau saya memiliki kemampuan intrapersonal dan interpersonal.
Kemampuan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri sendiri, dan kemampuan
interpersonal adalah kemampuan memahami orang lain. Hal itu bermula dari
ketertarikkan saya terhadap ramalan, baik ramalan di internet, kalender, maupun
buku. Saya jadi lebih sering membaca buku tentang pengembangan diri dan
ramalan. Kemampuan saya dalam memotivasi diri sendiri dan orang lain pun
menjadi tumbuh. Selain itu, kini saya juga tertarik dalam membaca garis tangan,
wajah, dan meramal lewat kartu remi. Bagai setitik air di tengah lautan, ternyata
masih bayak sekali yang perlu saya pelajari. Dan jika Anda sedang berada pada
masa down, mungkin Anda bisa datang
kepada saya. Saya akan senang hati mendengarkan curahan hati Anda, dan semaksimal
mungkin membantu Anda mencari solusinya. Tetap semangat dan jalani semua dengan
senyuman.
Saya memilih jurusan Antropologi
Budaya di Universitas Udayana karena saya tertarik terhadap kebudayaan yang ada
di Bali, di Indonesia, dan di dunia ini. Keberanekaragaman yang unik dan
menarik itulah sedikit pandangan saya. Mungkin di jurusan ini saya akan banyak
memperlajari manusia melalui kebudayaannya, sehingga bisa saya aplikasikan
dalam kehidupan nyata, baik dalam karir, maupun kontribusi langsung kepada
masyarakat nantinya. Walaupun beberapa orang meragukan pilihan yang saya ambil
itu hanya membuat saya sedikit gusar, namun saya kembali berusaha
mengoptimiskan diri saya. Keberhasilan
adalah hak, dan seperti semua hak – kitalah yang diharapkan datang
menjemputnya. Asalkan
kita selalu konsisten untuk bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja ikhlas, dan
bekerja tuntas pastilah Tuhan akan membantu kita.
Alumni atau lulusan Antropologi tersebar dalam berbagai
profesi, baik sebagai pegawai negeri sipil maupun swasta. Di lingkungan pegawai
negeri sipil antara lain bekerja di Depdiknas, Depdagri, Deptrans, Depsos, dan
sebagainya. Di sektor swasta, alumnus jurusan Antropologi banyak terserap
sebagai wartawan (cetak dan televisi), peneliti di berbagai lembaga, NGO/LSM,
staf Community Development di berbagai perusahaan asing, maupun bekerja
sendiri. Jadi saya
sudah tidak terlalu khawatir lagi mengenai masa depan saya. Yang terpenting
adalah memaksimalkan apapun yang kita miliki sekarang dan memberdayakannya untuk
mencapai impian kita.
Berpikir
yang baik, berkata yang baik, berbuat yang baik, kembangkan potensi diri mu,
dan layanilah orang lain! Miliki jiwa yang damai dan banggalah menjadi orang
baik! Itulah hidup.
Salam Super
Tidak ada komentar:
Posting Komentar